Bard: Revolusi Kecerdasan Buatan dari Google

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi salah satu teknologi terdepan dalam dunia digital. Google, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, terus berinovasi di bidang AI. Salah satu terobosan terbaru mereka dalam kecerdasan buatan adalah Bard. Google Bard resmi dirilis untuk umum pada 10 Mei 2023, berikut artikel terkait Google Bard.

Pengenalan tentang Bard

Bard adalah sistem kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google. Bard dirancang untuk menganalisis, memahami, dan menghasilkan teks berkualitas tinggi seperti puisi atau lirik lagu. Bard menggunakan teknik deep learning dan pemrosesan bahasa alami (natural language processing/NLP) untuk mempelajari pola bahasa manusia dan menghasilkan teks yang terstruktur dan kreatif.

Mekanisme Kerja Bard

Bard didukung oleh model transformer yang kompleks yang melibatkan miliaran parameter. Model ini dilatih menggunakan teknik machine learning dengan memanfaatkan sumber daya komputasi besar yang dimiliki oleh Google. Bard belajar pola dan struktur bahasa dari berbagai sumber teks, termasuk puisi dan sastra klasik. Dengan menggunakan pemrosesan bahasa alami, Bard dapat menghasilkan puisi atau lirik lagu yang memiliki makna dan kualitas artistik.

Dampak Bard pada Industri Teknologi

Bard memiliki potensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan teks dan seni. Berikut adalah beberapa dampaknya:

  1. Inspirasi Kreatif:
    Dengan kemampuannya menghasilkan puisi dan lirik lagu yang indah, Bard dapat menjadi sumber inspirasi bagi penulis, penyair, dan musisi. Bard dapat memberikan stimulus kreatif baru dan membantu dalam proses penciptaan karya seni.
  2. Pengembangan Aplikasi Berbasis Teks:
    Bard dapat digunakan sebagai mesin pencarian teks yang cerdas atau sebagai komponen dalam aplikasi pemrosesan bahasa alami. Hal ini dapat meningkatkan pengalaman pengguna dalam mencari informasi atau berkomunikasi dengan mesin.
  3. Penelitian Sastra:
    Bard dapat menjadi alat berharga bagi peneliti sastra. Bard dapat menganalisis pola bahasa dalam karya sastra dan membantu dalam menggali makna dan struktur yang lebih dalam.

Fitur Baru Google Bard

Google Bard meluncurkan sejumlah fitur baru dalam platformnya. Salah satunya merespon pertanyaan pengguna dengan suara. Dalam Press Briefing pada Kamis (13/7/2023), VP Engineering Google, Amarnag Subramanya menjelaskan soal fitur-fitur baru di Bard meliputi:

  1. Merespon dengan Suara
    Bard tidak hanya dapat merespon lewat teks. Fitur terbarunya memungkinkan chatbot membalas dengan suara. Untuk menggunakannya, pengguna tinggal menekan tombol audio pada boks respon. Fitur tersedia dalam lebih dari 40 bahasa.
  2. Menggunakan Gambar
    Pengguna juga bisa memberikan perintah atau pertanyaan menggunakan gambar yang diunggah ke dalam Bard. Chatbot itu akan menganalisa foto dengan bantuan Google Lens sebelum akhirnya memberikan respon. Fitur baru ini tersedia untuk bahasa Inggris. Caranya mudah, cukup pilih ikon ‘+’ di samping kolom chat, lalu pilih ‘upload file’. Format yang didukung adalah JPEG, PNG, dan WebP.
  3. Menandai Respon
    Respons Bard bisa ditandai hingga memberikan nama yang cocok untuk percakapan tersebut. Dia menjelaskan banyak pengguna yang ingin menyimpan respons dari chatbot tersebut. Fitur tersebut telah tersedia untuk lebih dari 40 bahasa di Bard.
  4. Membagikan Respon Bard
    Fitur ini memungkinkan pengguna bisa membagikan percakapannya dengan Bard melalui sebuah link. Fitur baru telah tersedia untuk lebih dari 40 bahasa. Caranya tinggal menekan ikon ‘share and export’ di sisi bawah prompt.
  5. Menyesuaikan Respon
    Google membawa pembaruan tampilan untuk Bard agar bisa diatur respon yang ditampilkan. Bard akan memiliki lima opsi respon, dari jawaban panjang, pendek, sederhana, profesional, atau kasual. Fitur ini tersedia dalam bahasa Inggris. Berikutnya akan segera hadir untuk bahasa-bahasa lainnya.
  6. Ekspor Kode Python
    Bard juga memiliki kemampuan untuk mengekspor kode bahasa pemrograman Python ke Replit. Fitur baru ini sudah tersedia pada lebih dari 40 bahasa.

Perbedaan Google Bard AI VS ChatGPT AI

Aplikasi chatbot AI yakni Google Bard dan ChatGPT sekarang menjadi sorotan utama di dunia pengembangan artificial intelligence. Berdasarkan informasi terkini, Google Bard memiliki sejumlah kelebihan yakni terkait pembaruan basis data yang digunakan. Bard dapat menelusuri informasi di internet dan mengolahnya menjadi tanggapan baru, selain itu kemampuan untuk menyajikan tanggapan dengan konteks waktu terkini dari Bard juga dimiliki Bing AI buatan Microsoft. Sedangkan ChatGPT, kemampuan untuk menyajikan tanggapannya masih dibatasi dengan konteks waktu hanya sampai 2021. Demikianlah penjelasan mengenai apa itu Google Bard dan cara menggunakannya, semoga bermanfaat.

Dalam hal kemampuan generatif, Bard dan ChatGPT sama-sama dirancang untuk bisa menjelaskan persoalan kompleks dengan lebih sederhana. ChatGPT dan Bard dapat menyaring informasi yang kompleks dan berbagai perspektif ke dalam format yang mudah dicerna, tetapi perbedaan yang paling nyata adalah kemampuan Bard untuk menyertakan peristiwa terkini dalam respons.

Cara menggunakan Google Bard

  1. Kunjungi situs web resmi https://bard.google.com, pastikan telah login akun Google dan  berada di negara yang didukung, agar dapat mengakses Google Bard tanpa batasan.
  2. Setelah itu, ruang obrolan dengan Bard bakal terbuka. Ketik dan kirim perintah atau pertanyaan ke Bard.
  3. Selanjutnya, Bard bakal membaca perintah itu dan menyajikan tanggapannya.

Ketentuan penggunaan:

  1. Google Bard tidak mendukung akun pengguna yang berusia di bawah 18 tahun.
  2. Bagi pengguna akun Google Workspace, administrator Workspace diwajibkan mengaktifkan fitur sebelum menggunakan. Apabila belum diaktifkan di Workspace, pengguna akan melihat pesan “Akun Google ini tidak didukung”.

Bard merupakan salah satu inovasi terbaru dalam kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google. Dengan kemampuannya dalam menghasilkan puisi dan lirik lagu berkualitas tinggi, Bard membuka peluang baru dalam seni dan teknologi. Dengan terus mengembangkan teknologi AI seperti Bard, Google memperkuat posisinya sebagai pemimpin dalam bidang kecerdasan buatan dan berkontribusi pada perkembangan dunia digital.

Sumber:

Google AI Blog – Introducing Google Bard: A Language Model for Composing Poetry

UPA TIK
UPA TIK
Merupakan anggota tim Divisi Konten dan Multimedia UPT TIK Universitas Pendidikan Ganesha. Saat ini bergeliat dibidang website, videography, design, dan bidang informatika.